“tinggalkan semua dosa,
yang kecil dan yang besar. Itulah Taqwa
Bersikaplah seperti
seseorang yang berjalan diatas duri
Niscaya ia akan mewaspadai
apa yang akan dilaluinya
Jangan sekali-kali
meremehkan dosa kecil
Karena sesungguhnya
guningpun berasal dari tumpukan kerikil yang kecil”
Suatu ketika, nabi Musa
a.s berhasil mengalahkan para tukang sihir Fir’aun. Asiyah yang menyaksikan
kesuksesan nabi Musa, bertambah tebal imannya. Sebenarnya, telah lama Asiyah
beriman kepada Allah SWT. Tetapi hal ini
tidak diketahui oleh suaminya.
Lama-lama Fir’aun
mengetahui juga akan keimanan Asiyah. Fir’aun murka dan menjatuhkan hukuman
kepadanya. Para algojo diperintahkan Fir’aun untuk segera melakukan penyiksaan
kepada Asiyah, yang olehnya dianggap murtad.
Tubuh Asiyah
ditelantangkan diatas tanah dibawah terik sinar matahari. Kedua tangannya
diikat kuat ketiang-tiang yang dipatok ketanah agar ia tidak bergerak. Wajahnya
yang telanjang dihadapkan langsung kearah datangnya sinar matahari. “Asiyah
pasti tidak akan tahan pada sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan
mengubah keimanannya padaku” demikian piker Fir’aun.
Tetapi apa yang terjadi?
Ternyata Tuhan tidak membiarkan hambanya menderita akibat kekafiran Fir’aun. Setiap
kali para algojo meninggalkan Asiyah dalam hukumannya. Segera malaikat menutup
sengatan matahari, sehingga langit menjadi teduh dan Asiyah tidak merasakan
sengatan matahari yang panas itu.
Asiyah tetap segar-bugar
meskipun sudah dihukum berat. Fir’aun berang, lalu diperintahkannya hukuman
yang lebih berat lagi kepada Asiyah pada saat itu. “tindih wanita itu dengan batu besar agar
remuk seketika” titah Fir’aun seketika kepada para algojonya.
Ketika Asiyah melihat
bahwa ada batu besar yang hendak dijatuhkan ketubuhnya, maka berdo’alah ia
kepadaNya,”ya Allah, ya Tuhanku! Bangunkanlah untukku disisiMu sebuah gedung
disyurga”.
Segera Allah
memperlihatkan sebuah bangunan gedung diSyurga yang terbuat dari marmer
berkilauan. Asiyah sangat gembira lalu ruhnyapun mmeninggalkan tubuhnya. Asiyah
tidak merasakan kesakitan apapun ketika batu besar itu menimpa tubuhnya, ruhnya
sudah tidak ada disana.
#Jay...
#Jay...
0 komentar:
Posting Komentar