Jadi Mawapres? Siapa sih yang nggak mau? Jadi
sosok yang membanggakan sekaligus menginspirasi banyak orang?
Barangkali impian inilah yang menelusup masuk
ke relung batin Mira Marini, sampai akhirnya ia menancapkan tombak perjuangan
untuk menjadi Mawapres Universitas Negeri Jakarta. Mahasiswi Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia ini telah lama bermimpi untuk menjadi Mawapres.
Ceu Mir
(Panggilan akrab Mira Marini), adalah sosok yang meneruskan tongkat estafet
seniornya, Hendry Rifa'i dan Wahyudi (mahasiswa JBSI) yang pernah mewakili FBS
di ajang Mawapres tingkat Universitas. Dari semester awal, muslimah kelahiran 26
September 1994 ini, banyak menorehkan prestasi yang gemilang. Baik dari segi
akademik, maupun non akademik. Ia pernah menyabet juara I lomba cipta dan baca
puisi di acara Solidaritas Sastra Untuk Palestina tahun 2013. Dan baru- baru
ini, Ia terpilih sebagai delegasi Indonesia di acara Pidato Antar Bangsa Bahasa
Melayu, yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.
Woow..
amazing kaan?!
Mau tahu
lebih banyak seputar perjuangan Mira Marini? Yuk, langsung ajah baca wawancara
ekslusif tim Media Centre and Public Relation FSI-KU dengan Mira Marini.
Sejak
kapan sih kamu mulai menancapkan impian untuk jadi Mawapres UNJ?
Sejak Maba (a.k.a Mahasiswa Baru)
Terus,
persiapan apa saja yang dilakukan untuk menggapai impian tersebut?
Cari peluang berprestasi sebanyak-banyaknya. Mencari info lomba. Concern
terhadap akademik.
Sebenarnya,
apa motivasi terbesar kamu?
Betapa inginnya saya, sebagai muslimah,
berprestasi, menjadi ambassador, duta, representasi tegaknya keilmuan dalam
balutan warna-warni keIslaman yang melekat dalam diri saya. Impian terbesarnya
sih, mewarnai kancah internasional dengan jilbab "lebar" saya yang
bagi sebagian orang aneh. Hehe. Sebab, sesungguhnya tiap-tiap kita memegang
peran dai dan mengemban tugas dakwah, maka mungkin dengan berprestasi itulah
salah satu caranya.
Adakah
rintangan yang selama ini menghambat jalan perjuangan kamu?
Motivasi yang naik turun layaknya iman. Terkadang ada satu saat, saya merasa
ingin menyerah. Sebab, saya merasa tidak layak. Padahal perang belum dimulai.
Intinya, kendala terbesar bagi diri sendiri. Terutama penyakit akut yang
namanya MALAS. Setiap orang, punya tokoh inspirasi.
Lalu,
siapa tokoh yang menjadi inspirasi kamu?
Dr. Zakir Naik, Erdogan, Malala
Yousafzai, dan Helvy Tiana Rosa
Seperti
apa sih perjuangan kamu dalam mengikuti ajang ini?
Gambaran kasarnya, ketika teman-teman lain mampu tidur 5 jam, saya harus tidur
1 jam untuk menyelesaikan makalah, pemberkasan, latihan-latihan, membaca banyak
buku, dan sumber referensi. Atau, ketika teman-teman lain fokus untuk belajar
di kelas dan memikirkan UAS saja, maka saya tidak. Kalau pikiran teman-teman
bercabang dua antara UAS dan tugas, saya harus bercabang tujuh, dan seterusnya. “Bloody
Process sudah PASTI. Tapi, ada satu keyakinan yang membuat saya tetap melaju
dan melangkah maju, yaitu: ORANG-ORANG BESAR, LAHIR DARI IMPIAN BESAR. IMPIAN
BESAR HANYA AKAN TERWUJUD DENGAN USAHA-USAHA BESAR, UJIAN BESAR, DAN
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN BESAR. Intinya harus lebih PAHIT dan SAKIT.”
Bagaimana pandangan kamu terhadap pesaing-
pesaing kamu di tingkat fakultas, maupun universitas?Mereka luar biasa!
Apa saja
sih faktor penting yang membuat kamu berhasil menyabet juara 3 Mawapres UNJ?
Attitude, dan Public Speaking, sepertinya itu. Tapi, ada hal lain, yang tak
kalah penting. Dalam sebuah kompetisi diperlukan kerendahhatian dan
keikhlasan sebelum kalah atau sebelum menang. Itu tips untuk menjaga hati kita
dalam berkompetisi.
Pernahkah
terbersit rasa minder/kurang PD/ Psimis menggelayut di pikiran kamu?
PASTI PERNAH. Selalu saya temui di
atas langit masih ada langit, dan begitu seterusnya. Yang membuat saya PD
adalah, Allah yang menentukan, menyoal segala keputusan. So, tugas kita hanya
BERUSAHA, DOA, TAWAKAL, semuanya kudu MAKSIMAL. Hal lain, kembalikan sama
pemilik dunia dan seisinya. Siapa yang selama ini menyemangati kamu untuk terus
berjuang di ajang ini? Orang tua pastinya, dan dosen-dosen jurusan yang nggak
pernah surut semangatnya. Kaka mentor, rekan BPH BEM FBS dan kaka-kaka FSI-KU,
yang membersamai saya di jalan dakwah.
Dengan menjadi juara 3, apa kamu sudah cukup
puas akan capaian prestasi?
Sangat bersyukur, tapi bukan puas. Bukan pula tidak puas karena kecewa.
Ketidakpuasan ini muncul sebab ada hasrat dan gairah untuk mencapai hal-hal
lain di depan kelak, bukan hanya dalam kesempatan ajang mawapres saja.
Ada nggak sih, trik khusus untuk sukses di
ajang Mawapres?
Tenang, jaga attitude, ikhlas, sebelum
kalah, dan sebelum menang
Menurut
kamu, mengapa kita harus bermimpi dan berjuang untuk menggapai mimpi itu? HARUS. Bagi saya, mimpi itu the
power of life.
Terakhir.
Kalau boleh tahu, apa impian terbesar kamu?
Menjadi istri dan ibu yang sukses menjalankan
perannya.
Lebih
lanjut, mengenai Mira Marini (Ceu Mir) bisa kamu temukan di;
Twitter: @miramarini77
Aktivitas saat ini: Kuliah, Mengajar
Pengalaman Organisasi: Staf ILC FSI-KU, Kadept Pendidikan BEM FBS
Hobi: Cari kesempatan untuk berprestasi, cari beasiswa, baca,
jalan-jalan, nonton.
Cita-cita: Istri dan Ibu yang SUKSES. Pengajar Bahasa Indonesia di Bumi
Eropa
Motto: Tidak ada nikmatNya yang mampu kita dustakan
(hst/MCNR FSI-KU/Mira Marini)