FSI-KU Gallery

FSI-KU punya banyak kegiatan di FBS. Yuk intip kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan FSI-KU mewarnai Fakultas Bahasa dan Seni :)

#GerakanAyoMentoring

#GerakanAyoMentoring yang digalakkan oleh Dept.LCIA di FBS menuai hasil yang Subhanallah. FBS sudah ikut mentoring, bagaimana dengan kamu? Mentoring: Mencerdaskan dan Mensolehkan :)

Pengurus FSI-KU

Bismillah, Assalamulaikum teman-teman sekalian. Mau kenal siapa-siapa saja yang ada didalam kepengurusan FSI-KU FBS UNJ di masa Amanah 2013? yuk taarufan!

Budaya Muslim FBS

Sebagai Kampus Pendidikan, FBS UNJ juga harus punya Budaya Muslim. Yuk kenali apa saja Budaya Muslim di FBS dan jangan lupa dipraktekan ya bro!

Nasyid FSI-KU

FSI-KU punya Nasyid loh! Namanya Nasyid Amoeba. Yuk kenalan siapa saja sih kakak-kakak bersuara merdu ini!

Minggu, 30 Agustus 2015

Mira Marini, "Bloody Process" Sang Juara 3 Ajang Mawapres UNJ




 Jadi Mawapres? Siapa sih yang nggak mau? Jadi sosok yang membanggakan sekaligus menginspirasi banyak orang?

     Barangkali impian inilah yang menelusup masuk ke relung batin Mira Marini, sampai akhirnya ia menancapkan tombak perjuangan untuk menjadi Mawapres Universitas Negeri Jakarta. Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini telah lama bermimpi untuk menjadi Mawapres.

     Ceu Mir (Panggilan akrab Mira Marini), adalah sosok yang meneruskan tongkat estafet seniornya, Hendry Rifa'i dan Wahyudi (mahasiswa JBSI) yang pernah mewakili FBS di ajang Mawapres tingkat Universitas. Dari semester awal, muslimah kelahiran 26 September 1994 ini, banyak menorehkan prestasi yang gemilang. Baik dari segi akademik, maupun non akademik. Ia pernah menyabet juara I lomba cipta dan baca puisi di acara Solidaritas Sastra Untuk Palestina tahun 2013. Dan baru- baru ini, Ia terpilih sebagai delegasi Indonesia di acara Pidato Antar Bangsa Bahasa Melayu, yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Woow.. amazing kaan?!

     Mau tahu lebih banyak seputar perjuangan Mira Marini? Yuk, langsung ajah baca wawancara ekslusif tim Media Centre and Public Relation FSI-KU dengan Mira Marini.

Sejak kapan sih kamu mulai menancapkan impian untuk jadi Mawapres UNJ?
Sejak Maba (a.k.a Mahasiswa Baru)

Terus, persiapan apa saja yang dilakukan untuk menggapai impian tersebut?
Cari peluang berprestasi sebanyak-banyaknya. Mencari info lomba. Concern terhadap akademik.

Sebenarnya, apa motivasi terbesar kamu?
Betapa inginnya saya, sebagai muslimah, berprestasi, menjadi ambassador, duta, representasi tegaknya keilmuan dalam balutan warna-warni keIslaman yang melekat dalam diri saya. Impian terbesarnya sih, mewarnai kancah internasional dengan jilbab "lebar" saya yang bagi sebagian orang aneh. Hehe. Sebab, sesungguhnya tiap-tiap kita memegang peran dai dan mengemban tugas dakwah, maka mungkin dengan berprestasi itulah salah satu caranya.

Adakah rintangan yang selama ini menghambat jalan perjuangan kamu?
Motivasi yang naik turun layaknya iman. Terkadang ada satu saat, saya merasa ingin menyerah. Sebab, saya merasa tidak layak. Padahal perang belum dimulai. Intinya, kendala terbesar bagi diri sendiri. Terutama penyakit akut yang namanya MALAS. Setiap orang, punya tokoh inspirasi.

Lalu, siapa tokoh yang menjadi inspirasi kamu?
Dr. Zakir Naik, Erdogan, Malala Yousafzai, dan Helvy Tiana Rosa

Seperti apa sih perjuangan kamu dalam mengikuti ajang ini? 
Gambaran kasarnya, ketika teman-teman lain mampu tidur 5 jam, saya harus tidur 1 jam untuk menyelesaikan makalah, pemberkasan, latihan-latihan, membaca banyak buku, dan sumber referensi. Atau, ketika teman-teman lain fokus untuk belajar di kelas dan memikirkan UAS saja, maka saya tidak. Kalau pikiran teman-teman bercabang dua antara UAS dan tugas, saya harus bercabang tujuh, dan seterusnya. “Bloody Process sudah PASTI. Tapi, ada satu keyakinan yang membuat saya tetap melaju dan melangkah maju, yaitu: ORANG-ORANG BESAR, LAHIR DARI IMPIAN BESAR. IMPIAN BESAR HANYA AKAN TERWUJUD DENGAN USAHA-USAHA BESAR, UJIAN BESAR, DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN BESAR. Intinya harus lebih PAHIT dan SAKIT.”

Bagaimana pandangan kamu terhadap pesaing- pesaing kamu di tingkat fakultas, maupun universitas?Mereka luar biasa!

Apa saja sih faktor penting yang membuat kamu berhasil menyabet juara 3 Mawapres UNJ?
Attitude, dan Public Speaking, sepertinya itu. Tapi, ada hal lain, yang tak kalah penting. Dalam sebuah kompetisi diperlukan kerendahhatian dan keikhlasan sebelum kalah atau sebelum menang. Itu tips untuk menjaga hati kita dalam berkompetisi.

Pernahkah terbersit rasa minder/kurang PD/ Psimis menggelayut di pikiran kamu?
 PASTI PERNAH. Selalu saya temui di atas langit masih ada langit, dan begitu seterusnya. Yang membuat saya PD adalah, Allah yang menentukan, menyoal segala keputusan. So, tugas kita hanya BERUSAHA, DOA, TAWAKAL, semuanya kudu MAKSIMAL. Hal lain, kembalikan sama pemilik dunia dan seisinya. Siapa yang selama ini menyemangati kamu untuk terus berjuang di ajang ini? Orang tua pastinya, dan dosen-dosen jurusan yang nggak pernah surut semangatnya. Kaka mentor, rekan BPH BEM FBS dan kaka-kaka FSI-KU, yang membersamai saya di jalan dakwah.

Dengan menjadi juara 3, apa kamu sudah cukup puas akan capaian prestasi?
Sangat bersyukur, tapi bukan puas. Bukan pula tidak puas karena kecewa. Ketidakpuasan ini muncul sebab ada hasrat dan gairah untuk mencapai hal-hal lain di depan kelak, bukan hanya dalam kesempatan ajang mawapres saja.

Ada nggak sih, trik khusus untuk sukses di ajang Mawapres?
Tenang, jaga attitude, ikhlas, sebelum kalah, dan sebelum menang

Menurut kamu, mengapa kita harus bermimpi dan berjuang untuk menggapai mimpi itu? HARUS. Bagi saya, mimpi itu the power of life.

Terakhir. Kalau boleh tahu, apa impian terbesar kamu?
 Menjadi istri dan ibu yang sukses menjalankan perannya.


Lebih lanjut, mengenai Mira Marini (Ceu Mir) bisa kamu temukan di; 

Twitter: @miramarini77
Aktivitas saat ini: Kuliah, Mengajar
Pengalaman Organisasi: Staf ILC FSI-KU, Kadept Pendidikan BEM FBS
Hobi: Cari kesempatan untuk berprestasi, cari beasiswa, baca, jalan-jalan, nonton.
Cita-cita: Istri dan Ibu yang SUKSES. Pengajar Bahasa Indonesia di Bumi Eropa
Motto: Tidak ada nikmatNya yang mampu kita dustakan

(hst/MCNR FSI-KU/Mira Marini)